
Maulana Inamul Hasan rah. a. berkata bahwa apabila ada 4 kebiasaan ini di tengah ummat maka pasti kejahilan akan sirna. Sunna sunana sikna sikana (Bhs Urdu), dengar sampaikan belajar ajarkan.
Seorang wanita datang kepada Rasulullah saw menanyakan bagaimana caranya bersuci selepas haidh. Maka Rasulullah saw menjawab “ambil kain lap kemudian bersihkan dan berwudhulah dengannnya”. Wanita tersebut tidak paham maka dia bertanya lagi bagaimana caranya. Rasulullah saw mengulang jawaban yang sama hingga tiga kali. Wanita itu masih bertanya juga, maka Rasulullah saw memanggil Aisya r.a. untuk menjelaskan bagaimana caranya. Aisya r.a. mengambil kain lap kemudian memberikan contoh bagaimana cara membersihkan bekas darah haidh kemudian berwudhu. (As Sunnah an Nabawiyah wa Makanatuha fi Tasyriil Islam - Mustafa as Sibai)
Rasulullah saw tidak memberitahukan secara teknis bagaimana cara membersihkan bekas darah itu karena kemuliaan dan ketinggian akhlaq beliau untuk menjaga marwah atau kehormatan seorang wanita. Penjelasan secara teknis disampaikan melalui ahlinya yakni Aisya r.a.(wallahu a’lam)
Hafalan Diulang Teruskan
Abu Amr Hafaf rah. a. hafal 100.000 hadits dengan hafalan yang sangat kuat. Hasyim bin Ali (Guru Imam Bukhari) ketika sampai di
Karena demikian banyak muridnya sebagian lafadz hadits yang ia ucapkan harus diulang teruskan. Seorang muridnya berkata bahwa kadangkala ia mengatakan “haddatsana Laits…” dan harus diulang sampai empat belas kali.