Jumat, 20 November 2009

Pelajaran Ditulis


Ibnu Furat Baghdadi rah. a. adalah seorang Muhaddits besar. Ketika wafat ditemukan 18 buah peti penuh berisi kitab yang kebanyakan ditulis dengan tangannya sendiri.

Di kalangan Muhadditsin tulisannya dapat menjadi hujjah dalam kebenaran periwayatan dan ketelitian dalam penulisan.

Ibnul Jauzi rah.a. telah menjadi yatim setjak umur 3 tahun, tidak pernah pergi jauh dari rumahnya selain untuk shalat Jumat. Pernah ia berkata di atas mimbar “Aku telah menulis 2000 jilid kitab dengan jemariku ini. Lebih dari 250 kitab telah dikarangnya. Setiap hari ia membiasakan diri untuk menulis empat bab dan tidak ada waktu yang sia-sia.

Majelisnya begitu ramai senantiasa dihadiri oleh lebih dari 100.000 orang murid-muridnya. Para pejabat, para menteri dan para sultan pun ikut hadir di dalam majelisnya.

Ibnul Jauzi rah. a. berkata bahwa “Kurang lebih 100.000 orang telah berbai’at kepadaku dan sekitar 20.000 orang telah masuk Islam di tanganku.” (Tadzkirah)

Yahya bin Ma’in rah. a. adalah seorang guru hadits yang sangat terkenal di zamannya. Ia berkata bahwa ada satu juta hadits yang telah ditulis dengan tangannya sendiri.

Hafizh Ashram rah. a. adalah seorang Muhaddits. Ia berusaha sungguh-sungguh menghafal hadits. Ketika pergi haji ia mendatangi dua orang syaikhul hadits dari Khurasan. Kedua syaikh tersebut membuat dua majelis yang terpisah di Masjidil Haram. Setiap majelis diikuti banyak peserta. Hafizh Ashram duduk di antara dua majelis tersebut dan hadits-hadits dari kedua syaikh tersebut ditulis olehnya dalam waktu yang bersamaan.

Ibnu Suni rah. a. adalah murid Imam Nasa’i rah. a. Ia senantiasa sibuk menulis hadits dan menghabiskan waktunya dengan menulis hingga akhir hayatnya. Anaknya bercerita bahwa ketika ayahnya sedang menulis, ia meletakkan kalamnya ke kotak tinta lalu mengangkat kedua tanganny berdoa dan dalam keadaan seperti itulah ia wafat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar