Jumat, 20 November 2009

Menghafalkan Pelajaran


Hampir tidak ada orang yang tidak mengenal Imam Tirmizi rah. a. Ia mampu menghafal begitu banyak hadits dan itulah yang menjadi keistimewaannya. Kekuatan hafalannya tidak tertandingi. Para Muhadditsin mengujinya dengan memperdengarkan 40 hadits yang tidak begitu masyhur. Setelah dibacakan ia langsung mengulangi semuanya dengan lancar.

Tirmizi rah. a. berkata “Dalam perjalanan menuju Makkah, aku telah meriwayatkan dua juz hadits dari seorang syaikhul hadits. secara tidak sengaja aku bertemu lagi dengan syaikh itu dan aku mohon agar bersedia memperdengarkan lagi dua juz hadits itu. Syaikh itu tidak keberatan dan mengabulkan permohonanku. Dia tahu bahwa catatan hadits sebanyak dua juz telah ada padaku.

Setelah duduk di hadapannya kubawa dua juz kertas kosong. Syaikh tersebut mulai membaca. Tiba-tiba terpandang olehnya bahwa kertas yang aku bawa adalah kertas kosong. Maka ia begitu marah dan berkata “Engkau tidak tahu malu”.

Aku pun menceritakan apa yang terjadi dan kukatakan bahwa apa saja yang telah tuan baca aku ingat. Tapi ia tidak percaya dan menyuruh aku agar mengulang semua hadits yang dibacanya tadi. Maka aku pun mengulang semua hadits yang dibacanya tanpa kesalahan sedikit pun.

Ia berkata bahwa aku telah menghafal hadits-hadits itu sebelumnya. Aku katakan kalau begitu bacakan lagi 40 hadits yang lain. Maka ia pun mulai membaca 40 hadits yang baru sampai selesai, kemudian aku mengulang kembali semua hadits yang dibacanya tanpa salah.”

Abu Zur’ah berkata bahwa Imam Ahmad bin Hanbal rah. a. hafal satu juta hadits. Ishaq bin Rawaih rah. a. berkata bahwa dirinya telah mengumpulkan 100.000 hadits dan menghafal 30.000 hadits.

Khafaf rah. a. berkata tentang Ishaq rah a. bahwa ia mendiktekan kepada kami 11.000 hadits melalui hafalannya, kemudian membacakan seluruh hadits tersebut secara berurutan tanpa ada huruf yang tertinggal atau tertambah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar